Menjadi cantik. Siapa yang
tidak mau? Bukan hanya wanita, pria pun suka. Karena itulah, segala serbi yang
berhubungan dengan kecantikan, seperti merawat kecantikan, cara menjadi cantik,
make up, aksesoris yang memancarkan kecantikan dll jadi topic yang tidak pernah
mati. Dari jaman baheula (Masa Prasejarah) hingga era millennium dasawarsa ini,
topic ini masih tetap eksis. Bahkan makin hot dengan berbagai penemuan mutakhir
di bidang ini.
Pertanyaannya, kenapa kecantikan begitu dipuja?
Karena menjadi cantik memiliki banyak keuntungan.
The
First, dapat kesempatan dan peluang yang lebih baik.
Kecantikan sesuatu yang
paling mudah dilihat dan dinilai. Jika kita dihadapkan pada dua orang wanita.
Satu cantik dan satu kurang cantik. Hati kita pasti akan menilai si Cantik
lebih daripada yang agak kurang cantik. Iya, kan? Hayo ngaku! Nggak usah
munafik, deh. (^_^)
Urusan kepribadian, moral,
dan hatinya itu bisa dinilai nanti. Prinsipnya, enak di mata enak di hati.
Makanya, orang cantik akan dapat kesempatan lebih baik dalam urusan pernikahan,
karir, maupun popularitas daripada yang kurang cantik.
The
Second, Lebih PD
Kita akan lebih PD dengan
wajah cantik putih, mulus, kinclong, bak batu giok daripada dengan wajah hitam
legam, kasar, dan jerawatan. Apalagi jika penuh bopeng. Hiyy (>_<).
Alamat nggak berani keluar rumah tuch. Bawaannya ingin ngumpet aja karena malu.
Meski nggak semua. Namun,
umumnya orang yang cantik dan berkulit putih akan lebih PD dalam menonjolkan
kelebihannya, dibandingkan dengan yang berkulit hitam. Orang-orang kurang
cantik dengan kulit gelap umumnya lebih pemalu dibandingkan dengan yang
berkulit putih. Mereka cenderung tidak berani tampil di depan public.
Guruku sejarah pernah
bilang,
“Kita itu kelamaan dijajah Belanda yang berkulit putih. Makanya kita punya
mental minder.”
Aku pikir itu
ada benarnya. Hanya karena kita berkulit lebih gelap (sawo matang), kita tidak
PD dengan kecantikan alami kita dan mati-matian pake produk pemutih berharga
selangit demi bisa putih kayak mereka. Berbagai produks pemutih diburu, tanpa
perduli harga dan juga efek sampingnya.
Kalau
menurutku, itu bego. Padahal kan, putih tidaknya seseorang itu tergantung pada
DNAnya. Alias nggak bisa diubah Broh. Kecuali Bro/Sis tajir gila macam Michael
Jackson. Penyanyi dari USA ini punya banyak uang buat operasi mengubah warna
kulit dari hitam menjadi putih dan sekaligus pemeliharaannya. Tanpa itu, jangan
mimpi dech.
Tapi, nggak
usah sedih Bro/Sis. Warna kulit kita, sebagai orang Indonesia yang sawo matang
itu cantik, kok. Dengan caranya sendiri. Itu sesuai dengan kondisi alam kita
yang terkena pancaran sinar matahari sepanjang tahun.
Kalau masih
nekat juga ingin berkulit putih dengan biaya yang lebih miring daripada Michael
Jackson, coba dech tips My Teacher. “Cat aja pake cat putih atau gamping biar lebih irit!” Dijamin putih secara instan. Untuk hal-hal seperti kulit
kencang, kaku, panas, dan kerusakan lainnya mohon ditanggung sendiri.
The
Third, Buat permen mata
Kecantikan itu permen mata,
buat mencuci mata. Saat penat, hati cenat-cenut, lihat yang cantik-cantik,
pastilah hati lebih lega. Beban agak berkurang. Coba bayangin! Udahlah capek
fisik, pikiran kusut, hati suram, eh lihat muka super duper jelek.. Jujur
rasanya ingin nangis darah. Banting cangkir. Mata kita pasti akan beralih,
nyari yang agak lebih baik di mata. Iya, khan?
The
Fourth, Mempermudah urusan
Orang cantik akan lebih
banyak fans, penggemar. Orang-orang yang ingin menempel karena ingin ketularan
berkahnya datang silih berganti. Nah di situ letak enaknya. Dengan adanya fans
di sekitaran, urusan kita bakal lebih cepat kelar dan juga mudah. Kenapa?
Karena, mereka (para fans) akan membantu mempermudah urusan kita. Mereka tak
akan segan-segan membantu demi masuk list pertemanan.
Nggak percaya?
Contoh nyata tuch artis.
Para fans, khususnya yang fanatic, meski suka rempong ingin ikut campur masalah
dalam negeri si artis, namun mereka rela tanpa dibayar membantu si artis untuk
terkenal. Mereka dengan gratis, tidak sayang pulsa dan uang demi mendukung si
artis mempromosikan karyanya (film, drama, lagu, dll). Mereka bahkan siap sedia
berjibaku melawan para bubuk hitam yang ingin mengoles si artis dengan gossip
miring.
Mau menjelek-jelekkan
idolaku? Hadapi dulu aku.
Beneran dech.
Aku tuch pernah
ngalamin dua kali. Pertama, saat aku tak sengaja menyinggung salah satu artis
dalam sebuah fanpage. Nggak sampai jelek-jelekin si artis. Cuman bilang, “Aku
nggak suka ah ama ….. (nama artis disembunyikan biar nggak dibilang promosi).
Aktingnya jelek. Lembek. Bisanya cuman mewek. Nggak ada aura ratunya. Makanya
ratingnya jelek.”
Langsung
ditangkis sama penggemar setianya. “Kata siapa? Justru karena …. bergabung
dramanya jadi lebih baik. Ia nggak segalak artis sebelumnya. Jangan
jelek-jelekin…. Bla bla bla…
Langsung dech
aku out dari fanspagenya. Keder dengan komentar sadisnya. Galaknya. Ampun dech.
Bikin parno.
Di kesempatan
kedua, waktu aku nggak sengaja nyinggung salah satu nama pemimpin kita lewat
puisi. Nggak jelek-jelekin. Cuman mengkritik kebijakannya yang menurutku tidak
tepat untuk rakyat. Itu pun dengan bahasa puitis.
Balasannya?
(ToT) . Bukan
parno lagi. Mati karena jantungan dach. Udahlah dimaki-maki, dikatain, diancam
mau dilaporin polisi dengan pamer screen shoot pula. Aku langsung nggak berani
buka akun sosmedku lagi berbulan-bulan lamanya sampai berdebu.
Buat list
selanjutnya, bisa reader tambahin sendiri. Untungnya banyak kan? Makanya, itu
semua orang ingin cantik.
makasih sudah sharing yah kak
BalasHapussindonews international