Senin, 10 April 2017

HAJI WURAWARI SANGKE LWARAM (BLORA)



MENGENAL HAJI WURAWARI
Dalang Dibalik Mahapralaya Raja Darmawangsa Teguh dan Penggedenya
Dari Kerajaan Medang (Mataram Kuno)

Author mengenal Haji Wurawari pertama kali saat masih SD sekitar tahun 1994/1995 dari buku yang author baca. Judulnya, kalau tidak salah ingat Airlangga.  Namun, saat itu author tidak terlalu memperhatikannya, karena focus pada tokoh Airlangga, yang menurut author sangatlah hebat. Ia seorang tokoh besar yang mampu mengembalikan kejayaan sebuah kerajaan setelah porak-poranda karena serangan Wurawari ini. 

Author mulai tertarik dengan tokoh ini sekitar tahun 2017, ketika author tengah mencari literature sejarah Blora untuk bahan tulisan novel author kelak. Dalam literature yang author baca dalam buku berjudul ensiklopedia Blora, Haji Wurawari ini mulai disebut. Saat itulah, author baru tahu jika ternyata sosok Haji Wurawari ini memiliki kaitan sejarah dengan Blora.

Siapa Haji Wurawari ini? 
Haji Wurawari kira-kira hidup pada jaman kerajaan Mataram kuno dan Sriwijaya. Ia bukanlah seorang raja dari kerajaan besar. Ia hanyalah seorang vassal (Penguasa Bawahan) dengan lingkup kekuasaan yang kecil, namun ia punya ambisi yang sangat besar. Ia berambisi menikahi putri raja Darmawangsa Teguh, raja Mataram Kuno kala itu agar kelak bisa menjadi penguasa Kerajaan Mataram Kuno, menggantikan raja Darmawangsa Teguh. Sayangnya, ambisi terpaksa pupus karena raja Darmawangsa lebih memilih pangeran dari luar Jawa yakni Pangeran Airlangga dari Pulau Bali yang masih keponakannya sendiri daripada dirinya.

Selain ambisi, nyalinya tak kalah besar. Ia berani menyerang ibukota kerajaan Mataram Kuno saat sedang jaya-jayanya, memporak porandakannya, dan bahkan berhasil membuat raja Darmawangsa Teguh berikut pembesar-pembesarnya tewas. Entah apa yang dipikirkannya hingga ia punya keberanian sebesar itu.

Teorinya mengatakan, ini dilatari oleh motif dendam. Konon, Haji Wurawari ini menyimpan dendam kesumat pada raja Darmawangsa karena menolak lamarannya. Karena itulah, ia menyetujui permintaan koalisi dengan kerajaan Sriwijaya untuk menyerang kerajaan Mataram Kuno. Ini adalah bentuk hukuman dari kerajaan Sriwijaya karena raja Darmawangsa telah berani menyerang Sriwijaya, meskipun gagal.

Haji Wurawari bersama kerajaan Wengker dengan dibacking Sriwijaya pada tahun 1017 M atau 93 epat saat Darmawangsa mantu, Wurawari bersama Wengker menyerang kerajaannya.
Serangan itu dilancarkan secara mendadak dan tak terduga. Akibatnya, kerajaan luluh lantak dan tak menyisakan apapun kecuali sedikit saja yang selamat yakni Airlangga bersama abdi setianya, Narotama. Haji Wurawari pun keluar sebagai pemenang dan memaksa Airlangga hidup terlunta-lunta dalam pelariannya.

Kesejarahan Haji Wurawari
Nama Haji Wurawari tercantum dalam prasasti Pucangan, prasasti yang dikeluarkan oleh Airlangga setelah menjadi raja. Haji Wurawari dalam prasasti Pucangan dianggap sebagai musuh Airlangga.

Prasasti Pucangan terdiri dari bahasa jawa kuna dan bahasa Sanskerta. Alih aksara telah dilakukan Kern dan Damais. Bahasa Sanskerta pembacaan Kern terdiri dari 34 baris. Prasasti Pucangan bahasa Sanskerta bertarikh 959 saka atau 1037M. Sedangkan prasasti Pucangan bahasa Jawa kuna bertarikh 963 saka atau 1041M.

Prasasti Pucangan (Calcuta) yang dikeluarkan Airlangga yang membahas tentang Wurawari lebih lengkapnya berbunyi : “ri kālaning pralāya ring yawadwipa i rikāng sakakāla (Tahun tidak terbaca dengan jelas) 928 / 938 / 939 saka ri prahara haji wurawari masö mijil sangke lwaram ekarnawa rūpanikāng sayawadwipa rikāng kāla”

Diterbitkan oleh H. Kern yang artinya kurang lebih : "ketika terjadi pralaya di Pulau Jawa pada tahun 928 / 938 / 939 saka dari prahara Haji Wurawari, ketika ia keluar dari Lwaram, seperti hamparan lautan keadaan seluruh Pulau Jawa pada saat itu - rata"

Author sempat bingung dengan waktu terjadinya pralaya di kerajaan Mataram Kuno. Dari buku berjudul Ensiklopedia Blora, disebutkan tahun 1017 M/ 939 tahun Saka. Akan tetapi, dari buku berjudul Tafsir Sejarah Nagarakretagama karya Prof. Slamet Muljana, disebutkan jika Pralaya terjadi tahun 1006 M / 928 tahun saka. Setelah ditelusuri, ternyata perbedaan tahun ini dikarenakan kondisi prasasti yang sudah rusak dan huruf-hurufnya banyak yang sudah aus. Keterangan ini author dapat dari literature yang memuat isi lengkap prasasti Pucangan. Itu sebabnya tahun tepatnya tidak bisa dipastikan.

Dengan bukti-bukti yang ada, menunjukkan jika tokoh Haji Wurawari memang pernah ada dan hidup di tanah Jawa.

Dimana Letak kerajaan Wurawari    
Letak Wurawari ini ada beberapa pendapat. Menurut Moh. Hari Soewarno Letaknya di Jawa Timur. Menurut Prof. Dr.G.De Casparis dari Semenanjung Malaka. Menurut B.Schrieke letak Wurawari ada di Banyumas sekarang, di sebelah selatan Karang Kobar. Nah, Lwaram yang jadi tempat keluarnya Wurawari untuk menyerang Darmawangsa diperkirakan di Desa Ngloram yang berada di tepi Bengawan Solo, kec Cepu Kabupaten Blora, tempat author tinggal.

Perubahan nama dari Lwaram menjadi Ngloram berdasarkan hasil analisis toponimi (nama tempat). “Pelesapan konsonan ’w’, penyengauan di awal kata, dan perubahan vokal ’a’ menjadi ’o’ menjadikan nama lama Lwaram menjadi Ngloram sekarang. Penjelasan seperti itu pula yang membantah berbagai pendapat terdahulu yang menyebutkan Haji Wura-Wari berasal dari daerah Indocina atau Sumatera sebagai koalisi Sriwijaya. Cepu sendiri memiliki data arkeologis, toponimi, dan geografis kuat untuk menunjukkan jika memang Lwaram ini ada di tepian Bengawan Solo yang kini dikenal dengan nama Desa Ngloram.



Selain, hasil analisis Toponimi, masih ada bukti lainnya. Di Ngloram ditemukan batu bata kuno berserakan. Batu bata itu ditemukan oleh tim ekspedisi berada di tengah tegalan, di tepi persawahan, berupa tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini dijadikan areal pemakaman. Sekarang areal tersebut disebut situs Wurawari atau situs Ngloram.

Mulai tahun 2000, serpihan batu bata kuno berukuran 20 x 30 sentimeter dengan tebal sekitar 4 cm, serpihan keramik, serta serpihan perunggu dari situs itu dikumpulkan dan kini disimpan di Museum Mahameru. Temuan di situs itu memperkuat isi Prasasti Pucangan bertarikh Saka 963 (1041/1042 Masehi) yang pernah diuraikan oleh  Boechori ahli huruf kuno (epigraf) dari Universitas Indonesia yang sekarang sudah almarhum.

Konon, setelah Airlangga berhasil mengembalikan kerajaan dan berkuasa menggantikan Darmawangsa atas restu para pendeta, ia ganti menyerang Wurawari. Wurawari pun kalah dan kini takluk dibawah kekuasaan Airlangga tahun 1032 M / 954 tahun saka. Setelahnya, Wurawari tidak lagi disebut-sebut. Tempatnya pun kini tinggal puing-puing, meski jejaknya masih ada dan dapat ditelusuri.

Sekian kiranya, author menceritakan tentang Haji Wurawari dari Lwaram. Memang, ia hanya seorang tokoh pemberontak, yang melawan rajanya dan bahkan membunuhnya. Namun, nyalinya patut diacungi jempol. Seorang vasal yang luar biasa hingga dirinya berhasil mengukir namanya dalam catatan sejarah. Itulah dia Haji Wurawari.

Daftar Pustaka,
Prasasti Pucangan…oleh Vernika Hapri Witasari FIB UI, 2009
Ensiklopedia Blora oleh  tim Yayasan Bangga Blora, 2010
Tafsir Sejarah Nagarakretagama oleh Profesor Slamet Muljana terbitan LKIS, 2011 cetakan V

6 komentar:

  1. keren infonya makasih sdah berbagi infonya

    surat yusuf

    BalasHapus
  2. Tapi apakah waktu itu agama Islam sdh masuk di pulau Jawa...sehingga ada orang bergelar haji...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah om, di museum granada spanyol tersimpan surat dr ratu shima kpd kalifah utsman bani umayah untuk mendatangkan pengajar agama, haji dikontek ini sepertinya untuk menyebut orang muslim, ada yg menyebut sbg aji tp sepertinya tdk cocok, krn aji itu gelar bangsawan untuk anak muda, pdhl wura wuri menyerang darmawangsa tguh krn tlh membunuh seluruh anak dan menantu laki2 wuawuri(buku ejaan lama di buku loak) ketika datang berpamitan dan minta ijin tdk bisa mengikuti rencana pernikahan putri darmawabgsa tguh dgn erlangga

      Hapus
  3. Bukan haji tapi Pembacaannya Aji Wurawari

    BalasHapus
  4. Mohon pencerahannya. Sejarah Kerajaan lwaram kapan berdiri dan aliran atau agama resmi kerajaan beserta rajanya. Haji Wurawari apakah penduduk asli atau raja pendatang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernikahan Cicit ratu shima dr garis kedua anaknya jayshima( narayana) dan parwati melahirhan garis dinasti sanjaya sd darmawangsa tguh dan bre wengker, kl keturunan cucu dr jayshima saja menurunkan garis gelang(keling jepara), wurawuri dan hasin(trenggalek)

      Hapus